PEMBAHASAN
PRAKTEK TAKHRIJ HADIS
Oleh: Darmono
- A. Teks Hadis
Bunyi teks sebagai berikut:
نهى عن ثمن الكلب
Untuk mengetahui langkah selanjutnya penulis mencari penggalan hadis tersebut dengan kata kuncinya adalah ثمن ,didalam kitab al-Mu’jam al-Mufahrasy li Alfādzi al-Hadīs al-Nabawī, pada Juz ke-1, halaman 302. Setelah ditemukan, maka hadis diatas dapat dicari di kitab-kitab:
- 1. Shohih Bukhori, Buyu’ 25,113. Ijarah 20. Thalaq 51. Thibbun 46. Libasun 86, 96.
- 2. Shohih Muslim, al-Musāqāh, 40
- 3. Sunan Abu Daud, Buyu’ 26, 63
- 4. Sunan Turmudzi, Buyu’ 46, 49, 50. Nikah 37. Thibbun 23
- 5. Sunan Nasai, Shaidun 15. Buyu’ 91, 92, 94
- 6. Sunan Ibnu Majah, Tijarotun 9
- 7. Ad Darimi, Buyu’ 34
- 8. Al Muwatho, Buyu’ 68
- 9. Imam Ahmad bin Hambal, juz 1: 235, 278, 289, 35, 356, 4, 118- 120, 140, 141 3081
Yang penulis ambil sebagai berikut :
- 1. Shohih Bukhori, Juz 3-4, Bab Buyu’; tsamanil kalbi, halaman 43
- 2. Shohih Muslim, Juz 9, Bab al-Masāqāh, halaman 230
- 3. Sunan Nasai, Juz 7-8, Bab Buyu’, halaman 309
- 4. Sunan turmudzi, Juz 2, Bab Buyu’, halaman 275
Adapun teks yang lebih lengkapnya dari hadis diatas menurut masing-masing kitab adalah sebagai berikut:
- 1. Teks Shohīh Bukhori
حدثنا عبد الله بن يوسف أخبر نا ما لك عن ا بن شها ب عن أبى بكر بن عبد الرحمن عن أ بى مسعو د الانصارى رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن ثمن الكلب ومهر البغي وحلوان الكاهن (صحيح البخاري،كتاب بيوع 113)
- 2. Teks Shohīh Muslim
حدثنا يحي بن يحي قال قرأت على مالك عن بن شهاب عن أبى بكر بن بن عبدالرحمن عن أ بى مسعو د د الانصارى ان رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن ثمن الكلب ومهر البغي وحلوان الكاهن.(صحيح مسلم،كتاب مساقاة 40)
- 3. Teks Sunan Nasai
حدثنا قتيبة قال حدثنا الليث عن ابن شهاب عن أبى بكر عبدالرحمن عن بن الحرث ابن هشام انه سمع ابا مسعو د عقبة بن عمر وقال نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ثمن الكلب ومهر البغي وحلوان الكاهن.(النسا ئ , بيو ع 91)
- 4. Teks Sunan Turmudzi
اخبرنا ابو كريب اخبرنا وكيع عن حماد بن سلمة عن ابى المهزم عن ابى هريرة قال نهى عن ثمن
الكلب, الاكلب الصيد.( سنن التر مذى, بيو ع 50)
- B. Bagan Sanad Hadis
رسول الله صلي الله عليه وسلم
|
|
Dari keterangan sanad dalam empat teks hadis-hadis diatas, antara Bukhori dan Muslim serta Nasai mempunyai jalur sanad yang sama, sedangkan Turmudzi berbeda, hal ini dapat dibuat bagan seperti berikut:
- C. Kualitas Perawi
Dari gambar bagan diatas, dapat dilihat bahwa sanad hadis tersebut mempunyai tiga jalur antara Bukhori dan Muslim dengan Sunan Nasai , dan untuk mengetahui kualitas sanadnya juga melalui ketiga jalur tersebut.
1) Jalur Sanad Shohih Bukhori, Sunan Nasai dan Shohih Muslim serta Mahmulnya
- Imam Bukhori : حدثنا
- Imam Muslim :حدثنا
- Abdullah bin Yusuf :اخبرنا
- Yahya bin Yahya :قال قرأت على
- Malik عن :
- Ibnu Syihab : عن
- Abu Bakar bin Abdurrahman bin Haris bin Hisyam : سمع / عن
- Abi mas’ud : ان
- Laits : عن
- Qutaibah : قا ل
- An Nasai : حدثنا
Pada hadis yang terdapat di dalam kitab Shohih Bukhori,Sunan Nasai dan Shohih Muslim, hadisnya tampak serupa, hal ini yang membuat penulis menyatukan antara ketiganya dalam menakhrij hadis diatas.
Adapun klasifikasi biografi para perawi hadis tersebut adalah sebagai berikut:
- a. Imam Bukhori (w.256H)
Nama lengkapnya ialah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Al Mughirah bin Bardzibah Al Bukhari Al Ju’fi. Beliau lahir pada tahun 194 H di Bukhara. Menerima hadis ini dari ulama kufah Ahmad bin Abdullah bin Yunus.
Beliau telah memperoleh hadis-hadis dari beberapa hafidh antara lain Maky bin Ibrahim, Abdullah bin Usman al-Marwazy, Abdullah bin Musa Abbasy, Abu Ashim As-Syaibany dan Muhammad bin Abdullah Al-Anshary dan yang lainnya. Sedangkan ulama yang meriwayatkan hadits darinya, antara lain Imam Muslim, Abu Zur’ah, At-Turmudzy, Ibnu khuzaimah dan An-Nasa’iy dan yang lainnya.
Komentar ulama/derajat hadisnya:
- Muhammad bin Abi Hatim : “Saya tidak pernah melihat orang seperti dia. Seolah-olah dia diciptakan oleh Allah hanya untuk hadits”. Tsiqqah
- Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah: “Saya tidak pernah melihat di kolong langit seseorang yang lebih mengetahui dan lebih kuat hafalannya tentang hadits Rasulullah dari pada Muhammad bin Ismail (Al Bukhari)”. Tsiqqah
- Ahmad al-Mawarzi: “Ia banyak mencari hadis, mengetahui dan menghafalnya”. Tsiqqah.
- ‘Amr bin ‘Ali Al Fallaas: “Hadits yang status (kedudukannya) tidak diketahui oleh Muhammad bin Ismail bukanlah hadits”. Tsiqqah
- b. Imam Muslim (w.261H)
Nama lengkapnya adalah Muslim bin Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi Abul Husain an-Naisaburi. Dilahirkan di Naisabur tahun 206 H. Menerima hadis ini dari gurunya Ahmad bin Abdullah bin Yunus.
Beliau mendapatkan hadis hadis dari guru-gurunya antara lain Yahya bin Yahya, Ishak bin Rahawaih, Zuhair bin Harb, Ibnu Abi Syaibah, Ahmad bin Yunus, Ismail bin Uwais, Daud bin Amru, Qatadah bin Sa’id, al-Qa’naby, Ismail bin Abi Muhammad bin al-Muksanna, Muhammad bin rumhi dan lainnya. Sedangkan ulama yang meriwayatkan hadis darinya antara lain Ahmad bin salamah, Ibrahim bin Abu Thalib, Abu Amru al-Kharaf, Abu Halim, Musa bin Haram, Abu Isa al-Tirmidzi, Yahya bin Sa’id, Ibnu Khuzaimah, Awawanah, Ahmad bin al-Mubarak dan yang lainnya.
Komentar ulama/derajat hadisnya:
- Abi Hitam: Tsiqqah.
- al-Jarudi: “Ia sangat banyak mengetahui hadis”. Tsiqqah
- Ahmad bin Salamah, yang berkata : “Aku menulis bersama Muslim untuk menyusun kitab Sahihnya itu selama 15 tahun. Kitab itu berisi 12.000 buah hadits”. Tsiqqah
- Ibnu Qosim: Tsiqqah
- c. Abdullah bin Yusuf (W. 218 H.)
Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Yusuf, Beliau mempunyai kunnyah Abu Muhammad dan Negeri hidupnya di Maru.
Komentar Ulama terhadap Beliau :
- Al-Dzahabi: Hafidz
- Al ajli : Tsiqqah
- Ibnu hajar : tsiqah
- Ibnu Hiban: Disebutkan dalam atssiqqat.
- d. Yahya bin Yahya (w. 226 H )
Nama lengkapnya ialah Yahya bin Yahya bin Bukair bin Abdirrahman, pada kalangan tabiul athba’ kalangan tua . Beliau mempunyai kunnyah Abu Zakariya dan Negeri hidupnya di Himsh.
Komentar ulama terhadap beliau :
- Al-Dzahabi : tsabat
- Ahmad bin hambal : Tsiqqah
- Ibnu Hiban : Disebutkan dalam atssiqqat.
- Ibn hajar : Tsiqqah tsabat.
- Annasai : tsiqah tsabat
- e. Malik (w. 179 H)
Nama lengkapnya adalah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir
Beliau mempunyai kunnyah Abu Abdullah, seorang ulama dari kalangan Tabi’it Tabi’in kalangan tua, berasal dari Madinah.
Komentar ulama terhadap beliau :
- Muhammad bin saad : Tsiqqah mamun
- Yahya bin main : tsiqah
- l. Ibnu Syihab (w.124 H)
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab. Beliau mempunyai kunnyah Abu Bakar, berasal dari Madinah dari kalangan tabiit tabiin kalangan pertengahan.
Komentar ulama terhadap beliau:
- Adz dzahabi : seorang tokoh
- Ibnu Hajar : faqih hafidz mutqih
- f. Abu Bakar bin Abdurrahman bin Haris bin Hisyam[1]
Nama lengkapnya adalah Abu bakar bin Abdurrahman bin Haris bin Hisyam bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Beliau dilahirkan pada masa Nabi, namun dalam hal periwayatan hadis beliau termasuk kedalam ulama tabi’in. menerima hadis ini dari seorang sahabat bernama Abu Hurairah.
Beliau menerima hadis-hadis dari sahabat-sahabat Nabi antara lain Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Abu Hurairah, Ibnu Rafi’, Hafsah, A’isyah, Ummu Salamah dan lainnya. Sedangkan ulama yang meriwayatkan hadis darinya antara lain Ikrimah, al-Mughirah, Hisyam bin Amr al-fuzari, Abu Kilabah, Yahya bin Abdurrahman bin Hatib dan lainnya.
Komentar ulama/derajat hadisnya:
- al-Dzahabi : Salah satu ahli fiqh yang ketujuh dan Tsiqqah
- al-Ajli : Tabi’in yang tsiqqah
- Ibnu Hibban: Tsiqqat at-tabi’in
- Ibnu Hajar : Tsiqah, Ahli fiqh, dan ahli ibadah.
- g. An-Nasa’i
Nama lengkapnya ialah Abu ‘Abdur Rahman Ahmad ibn Syu’aib ibn ‘Ali ibn Bakar ibn Sinan An-Nasa’i, salah seorang imam hadits yang besar, pengarang as-Sunan yang dinamakan al-Mujtaba. Beliau dilahirkan pada tahun 214 H, dan wafat di Makkah pada tahun 303 H.
Beliau meriwayatkan hadits dari Qutaibah ibn Sa’id, Ishaq ibn Ibrahim, Humaid ibn Mas’adah, ‘Ali ibn Tasyram, Muhammad ibn ‘Abdul A’la, Mahmud ibn Ghilan, Abu daud as-sijistany dan lain-lain.
Hadits-haditsnya diriwayatkan oleh Abu Basyar Ad-Daulaby, Abu Qasim Ath-Thabary, Abu Ja’far Ath-Thahawy, Muhammad ibn Harun ibn Syu’aib, Abul Maimun ibn Rasyid, Ibrahim ibn Muhammad ibn Shalih ibn Sinan, Abu Bakar Ahmad ibn Ishaq As-Sunny, seorang penghafal hadits.
Adz-Dzahaby dan At-Taj As-Subky berkata, “Sesngguhnya An-Nasa’i adalah lebih hafal daripada Muslim, penyususn ash-Shahih”.
Abu Sa’id ‘Abdur Rahmanibn Ahmad ibn Yunus, pengarang sejarah Mesir berkata, “An-Nasa’i pernah datng ke Mesir dan beliau adalah seorang imam yang kepercayaann dan kuat hafalannya dalam bidang hadits. Kitab-kitabnya berkembang di Mesir dan dari beliaulah penduduk Mesir mempelajari hadits. Kemudian tatkala beliau mendapat percobaan pahit di Damaskus, beliau meminta supaya beliau dibawa ke Makkah”.
- h. Laits (w. 175 H)
Nama lengkapnya adalah laits bin Sa’ad bin Abdurrahman darikalangan tabiat tabiin kalangan tua, kunnyahnya Abu Al Harits hidupnya di Maru.
Komentar ulama/derajat hadisnya:
- Abu Zuhrah : Tsiqah
- Ahmad bin Hambal : Tsiqah
- i. Qutaibah(w. 240 H)
Nama lengkapnya adalah Qutaibah bin Said bin Jamil bin Tharif bin Abdullah dari kalangan tabiul atba kalangan tua, kunnyahnya Abu Raja’ hidupnya di Himsh.
Komentar ulama/derajat hadisnya:
- Abu Hatim : Tsiqah
- An Nasai : Tsiqah
2) Jalur Sanad Sunan turmudzi dan Mahmulnya
- Turmudzi : حدثنا
- Abu kuraib : حدثنا
- Waki : عن
- Hammad bin Salmah : عن
- Abi Muhazzim : عن
- Abu Hurairah :قال
Adapun klasifikasi biografi para perawi hadis tersebut adalah sebagai berikut:
- a. At-Turmudzy( w. 279 H.)
Nama lengkapnya ialah Abu ‘Isa Muhammad bin Isma’il bin Saurah bin Musa bin Dlahhar as-Sulamy Al-Bughy at-Turmudzy, salah seorang penghafal hadits yang terkenal dan salah seorang imam yang menjadi panutan dalam bidang hadits. Beliau dilahirkan di Bugh pada tahun 209 H dan wafat tahun 279 H.
Beliau meriwayatkan hadits dari ‘Abdullah ibn Mu’awiyah Al-Jumahy,’Ali ibn Hujr Al-Marwazy, Suwaid ibn Nashr Al-Marwazy, Quthaibah ibn Sa’id ats-Tsaqafy, Abu Mush’ab, Ahmad ibn Abi Bakar az-Zuhry Al-Madiny, Ibrahim ibn ‘Abdullah ibn Hatim Al-Hawary.
Hadits-haditsnya diriwayatkan oleh banyak ulama dan yang terpenting antara mereka ialah Al-Mahbudy yang meriwayatkan kitab al-Jami’.
Untuk memberi kesaksian tentang ketinggian at-Turmudzy dalam bidang hadits maka Al-Bukhary sengaja menerima suatu hadits dari padanya. Sebagaimana biasa dilakukan oleh ulama-ulama besar, yaitu mendengar hadits dari ulama-ulama yang lebih rendah dari padanya.
Al-Mizzy berkata, “At-Turmudzy adalah seorang penghafal hadits yang menyusun kitab al-Jami’ dan kitab-kitab yang lain, salah seorang imam hadits yang terkemuka yang telah dapat dimanfaatkan kitabnya oleh para Muslim”.
Thasy Kubra Zadah berkata, “At-Turmudzy adalah salah seorang dari ulama-ulama penghafal hadits yang terkenal, berilmu luas dalam bidang fiqh dan menerima hadits dari ulama besar”.
Menurut Ibn Al-Atsir, kitab al-Jami’ul Kabir adalah kitab yang paling baik dari kitab-kitab karangan At-Turmudzy.
- b. Abu kuraib(w. 248 H)
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Al Alaa bin Kuraib dari kalangan tabiul atba kalangan tua. Kunnyahnya Abu Kuraib, hidup di Kuffah.
Komentar ulama terhadap beliau:
- Adz Dzahabi : hafidz
- Ibnu Hibban : disebutkan dalam atstsiqat
- Ibnu Hajar : Tsiqah, hafidz
- Maslamah bin Qasih : kaufii Tsiqah
- Abu hatim : shaduq
- Nasai : La basa bih
- c. Waki ( w.196 H.)
Nama lengkapnya adalah Waki bin Al Jarrah bin Malih, tabiin kalangna biasa, kunniyahnya adalah Abu Sufyan hidupnya di Kuffah
Komentar ulama terhadap beliau :
- al-Dzahabi : seorang tokoh
- Ibnu Hibban : hafidz
- Ibnu Hajar : Tsiqah, ahli ibadah
- Al ajli : Tsiqah
- Ibnu saad : tsiqah mamun
- Yaqub bin syaibah : hafidz
- d. Hammad bin Salmah ( w 167 H.)
Nama lengklapnya adalah Hammad bin Salamah bin Dinar dari kalangan tabiit tabiin pertengahan, kunnyahnya adalah Abu Salamah, hidup di Bashrah.
- Ibnu Hibban : diperselisihkan statusnya sebagai sahabat
- Al ajli : Tsiqah
- Muhammad bin saad : tsiqah
- Yahya bin main : tsiqah
- e. Abi Muhazzim
Nama lengkapnya adalah Yazid bin Sufyan dari kalangan tabiin kalangan pertengahan, hidup di Bashrah.
Komentar ulama/derajat hadisnya:
- Abu Hatim : dhaiful hadis
- f. Abu Hurairah (w.57H)
Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Shakhr al-Dausi. Pada masa jahiliyyah, beliau bernama Abdul Syams. Kunyah-nya Abu Hurairah (inilah yang masyhur) atau Abu Hir, karena memiliki seekor kucing kecil yang selalu diajaknya bermain-main pada siang hari. Beliau menerima hadis ini langsung dari Nabi saw.
Ulama hadits telah sepakat, beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Abu Muhammad Ibnu Hazm mengatakan bahwa, dalam Musnad Baqiy bin Makhlad terdapat lebih dari 5300 hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.
Beliau sendiri selain mendapatkan hadis langsung dari Nabi, juga menerimanya dari kalangan sahabat yang lain yaitu dari Abu Bakar, Umar, al Fadhl bin al Abbas, Ubay bin Ka’ab, Usamah bin Zaid, ‘Aisyah, Bushrah al Ghifari, dan Ka’ab al Ahbar dan yang lainnya. Sedangkan yang meriwayatkan hadis dari beliau terdapat sekitar 800 ulama hadis dari kalangan sahabat maupun tabi’in.
Komentar ulama terhadap beliau:
- Imam Syafi’i: “Abu Hurairah adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan hadits pada zamannya (masa sahabat).”
- Humaid al-Himyari: “Aku menemani seorang sahabat yang pernah menemani Rasulullah Saw. selama empat tahun sebagaimana halnya Abu Hurairah.”
- Nabi saw. pernah mendo’akan ibu Abu Hurairah, agar Allah memberinya hidayah untuk masuk Islam, dan do’a tersebut dikabulkan.